Minggu, 15 Maret 2015

Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar



1. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku

Contoh kalimat baku dari Undang-undang dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan  bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar

2. Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi di dunia pendidikan.
Dalam pemakaian atau pun penggunaannya fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi. Dalam hal ini berbagai penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa dalam pendidikan telah dapat dikemukakan oleh para ahli bahasa. Beberapa pakar memberikan penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa dapat dilihat dari cara pandang masing-masing.
Dan mengenai tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dunia pendidikan di sebuah Negara memerlukan sebuah bahasa yang seragam sehingga kelangsungan pendidikan tidak terganggu.
Pemakaian lebih dari satu bahasa dalam dunia pendidikan mengganggu keefektifan pendidikan. Sehingga dengan sebuah keseragaman bahasa itu, dapat menjadikan lebih hemat biaya pendidikan. Selain itu juga, peserta didik dari tempat yang berbeda  dapat saling berhubungan.


Sabtu, 10 November 2012

Tugas 'DASAR PEMASARAN' Mengamati Lingkungan Usaha


NAMA : erida syifa auliya
NPM    : 12212529
KELAS  : 1EA29

Lingkungan usaha “stiker cutting”

Stiker adalah sesuatu yg di tempel biasanya berbentuk kertas maupun pelastik, stiker memilik fungsi sebagai penyampaian pesan yang efektif dan juga efisien. Karena bentuknya yg relatif kecil sehingga stiker mudah di tempatkan dimana saja. Usaha ini bisa dibilang tidak terlalu banyak pemainnya. Pasarnya pun cukup banyak dan selalu berkembang. segmen pengguna cuting stiker yang potensial adalah anak muda. Boleh dibilang anak muda pasti suka modifikasi kendaran mereka. Ingin tampil beda adalah alasanya
Dengan ini saya akan membahas mengenai lingkungan usaha “stiker cutting” untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pemasaran di semester awal ini.
Nama tempat Usaha                 : stiker cutting
Bidang Usaha                           : bisnis usaha stiker
Jenis Produk/Jasa                    : stiker
A.    Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal yaitu, segala sesuatu di dalam organisasi atau perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi atau perusahaan tersebut. Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : Tenaga kerja (Man), Modal (Money), Material / bahan baku (Material), Peralatan/perlengkapan produksi (Machine), Metode (Methods).
Analisis Lingkungan Internal itu berkaitan dengan Kekuatan (strength) dan Kelemahan (weakness).
  • STRENGHT (KEKUATAN)
  1.  Bahan yg di gunakan skotlite / reflective vinyl yang berkwalitas
  2. Banyak pilihan gambar atau pun tulisan
  3. Desain yang di gunakan tidak pasaran
  4. Tahan lama sampai 5 tahun
  5. Kwalitas terjamin
  6. Pelayanan yang ramah
  7. Lokasi yang strategis, karena berada di ruko yang terletak di jalan raya utama
  8. Harga yang terjangkau.
  • WEAKNESS (KELEMAHAN)
  1. Waktu beroperasi toko yang relatif sebentar
  2. Pelayan toko yg sedikit
  3. Kurang adanya promosi sehingga tidak banyak orang yang tau
  4. Sering kali toko tutup di hari libur
  5. Hanya menerima pesanan berupa stiker
B.    Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berada di luar kendali perusahaan. Lingkungan Eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :
Lingkungan Mikro, lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran. Dimana perusahaan dapat melakukan aksi reaksi terhadap faktor-faktor penentu Opportunity (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar). Lingkungan luar mikro meliputi aspek : pemasok, pesaing, perantara, dan pasar.
Lingkungan Makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah : Kondisi perekonomian, hukum, politik, dan peraturan pemerintah, teknologi, sosial dan kebudayaan.
  • OPPORTUNITY (PELUANG)
  1. Stiker sedang banyak di gandrungi oleh para remaja untuk memodifikasi kendaraan mereka
  2.  Membuka jam beroperasi toko lebih lama
  3. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kesempatan untuk memperluas bisnis dengan cara promosi melalui iklan di internet atau brosur semakin terbuka.
  4. Jumlah peminat yang semakin meningkat karena di desain bagi kalangan remaja
  5. Belum adanya bisnis serupa di sekitar toko
.
  • THREAT (ANCAMAN)
  1. Munculnya pesaing baru (kaki lima) yang relatif lebih murah
  2. Bahan produksi yang tidak sesuai selera konsumen
  3. Perubahan selera konsumen untuk desainnya
  4. Kenaikan harga-harga produksi yang tidak menentu
  5. Lebih meningkatkan kwalitas karena persaingan semakin ketat